Posisi Tidur Bayi Bisa Sebabkan Sindrom Kepala Datar Bayi menghabiskan hampir seluruh waktunya dengan bertumpu pada punggung. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan bentuk kepala bayi sesuai dengan posisi bayi saat tidur. Semakin lama bayi mempunyai kebiasaan tidur dengan posisi tertentu makin besar kemungkinannya mendapatkan bentuk kepala yang datar.
"Semakin lama bayi mempunyai kebiasaan tidur dengan posisi tertentu selama 2-4 bulan pertama kehidupan, semakin besar kemungkinan mereka untuk mendapatkan bentuk kepala yang datar," kata seorang dokter anak Dr James Laughlin seperti dilansir dari CNNHealth, Selasa (29/11/2011).
Sejak tahun 1992, American Academy of Pediatrics merekomendasikan bayi sebaiknya tidur dengan posisi telentang. Sejak adanya rekomendasi itu jumlah kematian bayi karena Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) turun sejumlah 50 persen. SIDS adalah penyebab nomor satu kematian bayi usia kurang dari 1 tahun.
Tapi setelah jumlah kematian SIDS menurun, dokter anak melihat adanya peningkatan dramatis pada bayi yang memiliki flat head syndrome (sindrom kepala datar). Sekitar 13 persen bayi sehat memiliki beberapa bentuk posisi plagiocephaly. Plagiocephaly yang berarti 'kepala miring' dalam bahasa Yunani.
Dr Laughlin memberikan panduan bagi dokter anak untuk membantu mencegah, mendiagnosa dan mengelola posisi tengkorak cacat pada anak-anak yang sehat. Kebanyakan kepala bayi memang sedikit asimetris. Tulang tengkorak bayi yang masih lembut memang diperlukan bagi bayi agar mudah melalui jalan lahir.
Sambungan diantara tulang tengkorak masih terdapat celah atau ruang, yang memungkinkan untuk pertumbuhan tulang tengkorak sehingga otak dapat tumbuh. Menurut NIH, jika kepala bayi selalu terletak di tempat yang sama, lempeng tengkorak tumbuh dan berkembang dengan membentuk permukaan datar.
AAP dan NIH mengingatkan bahwa, meskipun bayi tidur dalam posisi telentang dapat menyebabkan kepala datar, orangtua tidak harus berhenti menumpukan bayi di punggung mereka ketika tidur.
"Asimetri tengkorak yang disebabkan oleh posisi tidur tidak menyebabkan keterlambatan perkembangan. Namun hal tersebut lebih mempengaruhi faktor estetik," kata Dr. Laughlin.
Laporan baru yang telah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics pada 28 November 2011. Laporan itu menunjukkan bahwa dokter anak harus menyarankan pada para orangtua mengenai bagaimana menghindari sindrom kepala datar ketika memposisikan kepala bayi saat tidur 2-4 minggu pertama kehidupan.
Hingga bayi berusia 1 tahun, dokter juga harus memantau untuk cacat tulang tengkorak pada setiap kunjungan kesehatan.
Menurut pedoman baru itu, jika kondisi kepala datar pada bayi memburuk hingga berusia 6 bulan dan bayi memiliki bentuk kepala datar serius maka penggunaan head molding helmets harus dipertimbangkan.
Meski saat ini memang belum ada bukti bahwa head molding helmets apapun lebih baik daripada posisi untuk bayi dengan cacat tengkorak ringan atau sedang.
Operasi hanya boleh dipertimbangkan ketika semua pilihan lain tidak dapat berperan, dan setelah berkonsultasi dengan seorang ahli bedah yang mengkhususkan diri dalam jenis kasus tersebut.
Ada langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mencegah bentuk kepala datar pada bayinya. Langkah tersebut juga dapat digunakan untuk meminimalkan perkembangan jika deformitas tengkorak oleh karena posisi tidur mulai berkembang.
"Seorang bayi juga harus menghabiskan setidaknya 30-60 menit sehari bertumpu pada perutnya, sesuatu yang dapat dilakukan segera setelah lahir. Hal tersebut akan membantu mengembangkan otot-otot leher dan bahu. Hal tersebut juga dapat meningkatkan perkembangan motorik," kata Dr Laughlin.
NIH telah merekomendasikan untuk mengubah arah letak tempat tidur bayi setiap minggu. Perubahan letak tersebut akan mendorong bayi untuk mengubah kepalanya dalam arah yang berbeda untuk menghindari beristirahat di posisi yang sama sepanjang waktu.
Beberapa bayi lebih memilih untuk menahan kepala mereka pada satu sisi. Dr Laughlin menyarankan untuk meletakkan bayi dengan cara yang berbeda ketika mereka terjaga. Sehingga bayi akan memiliki sesuatu yang menarik untuk melihat pada sisi yang berlawanan.
Orangtua dapat meletakkan bayi mereka untuk tidur nyenyak duduk di kursi mobil, tetapi hal ini adalah cara lain untuk dapat mengembangkan bentuk asimetris, terutama pada 6 bulan pertama kehidupan. Jadi para ahli menyarankan bayi tidak seharusnya menghabiskan waktu yang lama di kursi mobil.
Meluangkan waktu untuk berpelukan dengan bayi dengan memegang bayi dengan posisi tegak dibahunya saat siang hari merupakan cara lain untuk mencegah bentuk kepala datar. Dalam kebanyakan kasus, bentuk kepala datar biasanya hilang saat bayi mulai dapat duduk sendiri.
"Semakin lama bayi mempunyai kebiasaan tidur dengan posisi tertentu selama 2-4 bulan pertama kehidupan, semakin besar kemungkinan mereka untuk mendapatkan bentuk kepala yang datar," kata seorang dokter anak Dr James Laughlin seperti dilansir dari CNNHealth, Selasa (29/11/2011).
Sejak tahun 1992, American Academy of Pediatrics merekomendasikan bayi sebaiknya tidur dengan posisi telentang. Sejak adanya rekomendasi itu jumlah kematian bayi karena Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) turun sejumlah 50 persen. SIDS adalah penyebab nomor satu kematian bayi usia kurang dari 1 tahun.
Tapi setelah jumlah kematian SIDS menurun, dokter anak melihat adanya peningkatan dramatis pada bayi yang memiliki flat head syndrome (sindrom kepala datar). Sekitar 13 persen bayi sehat memiliki beberapa bentuk posisi plagiocephaly. Plagiocephaly yang berarti 'kepala miring' dalam bahasa Yunani.
Dr Laughlin memberikan panduan bagi dokter anak untuk membantu mencegah, mendiagnosa dan mengelola posisi tengkorak cacat pada anak-anak yang sehat. Kebanyakan kepala bayi memang sedikit asimetris. Tulang tengkorak bayi yang masih lembut memang diperlukan bagi bayi agar mudah melalui jalan lahir.
Sambungan diantara tulang tengkorak masih terdapat celah atau ruang, yang memungkinkan untuk pertumbuhan tulang tengkorak sehingga otak dapat tumbuh. Menurut NIH, jika kepala bayi selalu terletak di tempat yang sama, lempeng tengkorak tumbuh dan berkembang dengan membentuk permukaan datar.
AAP dan NIH mengingatkan bahwa, meskipun bayi tidur dalam posisi telentang dapat menyebabkan kepala datar, orangtua tidak harus berhenti menumpukan bayi di punggung mereka ketika tidur.
"Asimetri tengkorak yang disebabkan oleh posisi tidur tidak menyebabkan keterlambatan perkembangan. Namun hal tersebut lebih mempengaruhi faktor estetik," kata Dr. Laughlin.
Laporan baru yang telah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics pada 28 November 2011. Laporan itu menunjukkan bahwa dokter anak harus menyarankan pada para orangtua mengenai bagaimana menghindari sindrom kepala datar ketika memposisikan kepala bayi saat tidur 2-4 minggu pertama kehidupan.
Hingga bayi berusia 1 tahun, dokter juga harus memantau untuk cacat tulang tengkorak pada setiap kunjungan kesehatan.
Menurut pedoman baru itu, jika kondisi kepala datar pada bayi memburuk hingga berusia 6 bulan dan bayi memiliki bentuk kepala datar serius maka penggunaan head molding helmets harus dipertimbangkan.
Meski saat ini memang belum ada bukti bahwa head molding helmets apapun lebih baik daripada posisi untuk bayi dengan cacat tengkorak ringan atau sedang.
Operasi hanya boleh dipertimbangkan ketika semua pilihan lain tidak dapat berperan, dan setelah berkonsultasi dengan seorang ahli bedah yang mengkhususkan diri dalam jenis kasus tersebut.
Ada langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mencegah bentuk kepala datar pada bayinya. Langkah tersebut juga dapat digunakan untuk meminimalkan perkembangan jika deformitas tengkorak oleh karena posisi tidur mulai berkembang.
"Seorang bayi juga harus menghabiskan setidaknya 30-60 menit sehari bertumpu pada perutnya, sesuatu yang dapat dilakukan segera setelah lahir. Hal tersebut akan membantu mengembangkan otot-otot leher dan bahu. Hal tersebut juga dapat meningkatkan perkembangan motorik," kata Dr Laughlin.
NIH telah merekomendasikan untuk mengubah arah letak tempat tidur bayi setiap minggu. Perubahan letak tersebut akan mendorong bayi untuk mengubah kepalanya dalam arah yang berbeda untuk menghindari beristirahat di posisi yang sama sepanjang waktu.
Beberapa bayi lebih memilih untuk menahan kepala mereka pada satu sisi. Dr Laughlin menyarankan untuk meletakkan bayi dengan cara yang berbeda ketika mereka terjaga. Sehingga bayi akan memiliki sesuatu yang menarik untuk melihat pada sisi yang berlawanan.
Orangtua dapat meletakkan bayi mereka untuk tidur nyenyak duduk di kursi mobil, tetapi hal ini adalah cara lain untuk dapat mengembangkan bentuk asimetris, terutama pada 6 bulan pertama kehidupan. Jadi para ahli menyarankan bayi tidak seharusnya menghabiskan waktu yang lama di kursi mobil.
Meluangkan waktu untuk berpelukan dengan bayi dengan memegang bayi dengan posisi tegak dibahunya saat siang hari merupakan cara lain untuk mencegah bentuk kepala datar. Dalam kebanyakan kasus, bentuk kepala datar biasanya hilang saat bayi mulai dapat duduk sendiri.
Tags:
Baby,
Mom and Baby
Leave a comment