Shalawat dan salam pada junjungan kita semua, Rasulullah SAW. Rasulullah adalah insan mulia dengan riwayat sakit paling jarang. Beliau senantiasa dalam keadaan sehat sekalipun melaksanakan tugas dakwah yang teramat berat. Padahal, seringkali risalah dakwah kerasulan itu menguras pikiran dan tenaga.
Berikut ini adalah beberapa cara hidup sehat yang selalu beliau amalkan :
Selalu bangun sebelum subuh.
Rasulullah mengajak umatnya bangun sebelum Subuh untuk melaksanakan shalat sunnah dan shalat Subuh berjamaah. Hikmahnya ialah mendapat limpahan kebaikan, kesegaran udara pagi juga menyehatkan paru-paru serta menyegarkan pikiran. Asupan oksigen yang masih bebas polusi bisa menyehatkan otak.
Aktif menjaga kebersihan.
Rasulullah SAW senantiasa tampak bersih dan rapi. Setiap hari Kamis atau Jum'at beliau mencukur rambut halus di pipi, memotong kuku, bersiwak, serta memakai minyak wangi. "Mandi pada hari Jum'at adalah sangat dituntut bagi setiap orang dewasa. Demikian juga menggosok gigi dan memakai wewangian (HR. Muslim).
Tidak pernah makan berlebihan.
Sabda Rasulullah SAW : "Kami adalah satu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kami makan, tidak terlalu banyak, tidak sampai kekenyangan." (Muttafaq Alaih). Rasulullah mengajarkan untuk mengisi perut kita dengan 3 hal secara seimbang : sepertiga diisi dengan makanan, sepertiganya dengan air, dan sepertiga sisanya untuk bernapas (diisi dengan udara).
Gemar berjalan kaki.
Rasulullah SAW berjalan kaki ketika pergi ke masjid, pasar, ke medan jihad, ataupun sekedar mengunjungi rumah sahabat beliau. Dengan berjalan kaki, peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.
Tidak pemarah.
Nasihat Rasulullah janganlah kita mudah marah diulang sebanyak 3 kali. Ini menunjukkan hakikat kekuatan seorang Muslim bukanlah terletak pada jasad, tetapi pada bersihnya jiwa. Di hadis yang lain Rasulullah bersabda, bahwa orang yang kuat bukanlah orang yang memenangkan pertandingan gulat, namun orang yang dapat mengendalikan amarahnya. Rasulullah mengajarkan, bila kita marah, cara paling mudah adalah mengubah posisi ketika marah. Jika sedang berdiri, maka duduklah. Jika sedang duduk, maka berbaringlah seraya membaca ta'awudz serta mengambil air wudhu. Karena kemarahan itu adalah sifatnya setan, dan setan terbuat dari api, maka padamkanlah bara amarah dengan air wudhu.
Optimis dan tidak pernah berputus asa.
Sikap optimis memberikan kekuatan tersendiri bagi kelapangan jiwa, selain itu perlu juga memperbanyak sabar, istiqamah dan tawakal kepada Allah SWT.
Tidak pernah iri hati.
Kita perlu menjauhi sifat iri hati karena penting untuk menjaga bersihnya hati dan kesehatan jiwa. Memohonlah kepada Allah agar dijauhkan dari sifat iri hati dengan berdoa, "Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat-sifat mazmumah (mendatangkan keburukan pada diri) dan hiasilah diriku dengan sifat-sifat mahmudah (mendatangkan kebaikan pada diri).
Pemaaf.
Pemaaf adalah sifat yang mendatangkan tentramnya hati, jiwa dan pikiran. Memaafkan orang lain akan membebaskan diri kita dari belenggu kemarahan, kekecewaan dan sifat-sifat buruk lainnya. Ketika kita marah, kemarahan itu akan melekat pada hati kita. Karenanya, jadilah seorang pemaaf karena dengan memaafkan Allah akan menurunkan kasih dan sayang-Nya yang akan membuat kehidupan jasmani dan rohani kita menjadi sehat.
Bahagia sebenarnya bukan didapatkan dengan menerima, tetapi dengan memberi dan berbagi kepada semua makhluk. Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk dapat meneladani kehidupan Rasulullah SAW.
(Sumber : dirangkum dari Majalah Yatim)
Berikut ini adalah beberapa cara hidup sehat yang selalu beliau amalkan :
Selalu bangun sebelum subuh.
Rasulullah mengajak umatnya bangun sebelum Subuh untuk melaksanakan shalat sunnah dan shalat Subuh berjamaah. Hikmahnya ialah mendapat limpahan kebaikan, kesegaran udara pagi juga menyehatkan paru-paru serta menyegarkan pikiran. Asupan oksigen yang masih bebas polusi bisa menyehatkan otak.
Aktif menjaga kebersihan.
Rasulullah SAW senantiasa tampak bersih dan rapi. Setiap hari Kamis atau Jum'at beliau mencukur rambut halus di pipi, memotong kuku, bersiwak, serta memakai minyak wangi. "Mandi pada hari Jum'at adalah sangat dituntut bagi setiap orang dewasa. Demikian juga menggosok gigi dan memakai wewangian (HR. Muslim).
Tidak pernah makan berlebihan.
Sabda Rasulullah SAW : "Kami adalah satu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kami makan, tidak terlalu banyak, tidak sampai kekenyangan." (Muttafaq Alaih). Rasulullah mengajarkan untuk mengisi perut kita dengan 3 hal secara seimbang : sepertiga diisi dengan makanan, sepertiganya dengan air, dan sepertiga sisanya untuk bernapas (diisi dengan udara).
Gemar berjalan kaki.
Rasulullah SAW berjalan kaki ketika pergi ke masjid, pasar, ke medan jihad, ataupun sekedar mengunjungi rumah sahabat beliau. Dengan berjalan kaki, peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.
Tidak pemarah.
Nasihat Rasulullah janganlah kita mudah marah diulang sebanyak 3 kali. Ini menunjukkan hakikat kekuatan seorang Muslim bukanlah terletak pada jasad, tetapi pada bersihnya jiwa. Di hadis yang lain Rasulullah bersabda, bahwa orang yang kuat bukanlah orang yang memenangkan pertandingan gulat, namun orang yang dapat mengendalikan amarahnya. Rasulullah mengajarkan, bila kita marah, cara paling mudah adalah mengubah posisi ketika marah. Jika sedang berdiri, maka duduklah. Jika sedang duduk, maka berbaringlah seraya membaca ta'awudz serta mengambil air wudhu. Karena kemarahan itu adalah sifatnya setan, dan setan terbuat dari api, maka padamkanlah bara amarah dengan air wudhu.
Optimis dan tidak pernah berputus asa.
Sikap optimis memberikan kekuatan tersendiri bagi kelapangan jiwa, selain itu perlu juga memperbanyak sabar, istiqamah dan tawakal kepada Allah SWT.
Tidak pernah iri hati.
Kita perlu menjauhi sifat iri hati karena penting untuk menjaga bersihnya hati dan kesehatan jiwa. Memohonlah kepada Allah agar dijauhkan dari sifat iri hati dengan berdoa, "Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat-sifat mazmumah (mendatangkan keburukan pada diri) dan hiasilah diriku dengan sifat-sifat mahmudah (mendatangkan kebaikan pada diri).
Pemaaf.
Pemaaf adalah sifat yang mendatangkan tentramnya hati, jiwa dan pikiran. Memaafkan orang lain akan membebaskan diri kita dari belenggu kemarahan, kekecewaan dan sifat-sifat buruk lainnya. Ketika kita marah, kemarahan itu akan melekat pada hati kita. Karenanya, jadilah seorang pemaaf karena dengan memaafkan Allah akan menurunkan kasih dan sayang-Nya yang akan membuat kehidupan jasmani dan rohani kita menjadi sehat.
Bahagia sebenarnya bukan didapatkan dengan menerima, tetapi dengan memberi dan berbagi kepada semua makhluk. Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk dapat meneladani kehidupan Rasulullah SAW.
(Sumber : dirangkum dari Majalah Yatim)
Leave a comment