Luka dan lecet pada Miss V sering menjadi masalah umum pada wanita yang aktif secara seksual. Meski bukan luka serius, tapi lecet pada Miss V dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan menjengkelkan. Kabar baiknya, lecet pada vagina masih bisa dicegah.
"Banyak wanita yang mendapatkan luka atau lecet setelah berhubungan seksual dan sebagian besar luka dan lecet adalah normal. Lecet vagina akan lebih terasa saat berhubungan seks, karena air mani dapat menyengat ketika kontak dengan luka yang terbuka," ujar Dr Edwin Huang, MD, seorang ginekolog di Massachusetts General Hospital di Boston, seperti dilansir everydayhealth, Senin (28/11/2011).
Meski lecet pada vagina tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, tetapi hal negatif ini dapat mempengaruhi pengalaman seks dan membuat Anda tidak nyaman. Cara terbaik adalah mencegah agar lecet atau luka tidak terjadi setelah Anda berhubungan seksual.
Apa yang menyebabkan luka vagina?
Ketika terangsang, vagina wanita secara alami akan menghasilkan cairan yang melumasi daerah ini selama aktivitas seksual, sehingga dapat mengurangi gesekan yang dapat mengganggu atau merobek kulit vagina. Jika vagina tidak cukup terlumasi, kekeringan vagina dapat mengakibatkan luka dan lecet pada vagina.
Dr Huang mengatakan kekeringan vagina merupakan penyebab umum dari luka vagina. Faktor lain yang berperan dalam kekeringan vagina meliputi:
1. Menopause
Karena hormon seks estrogen mulai menurun sehingga cairan vagina pun berkurang.
2. Tidak cukup foreplay
Gairah seksual menyebabkan sekresi cairan vagina dan foreplay yang tidak memadai sebelum hubungan seksual dapat menyebabkan kekeringan vagina.
3. Riwayat pelecehan seksual
Dr Huang mengatakan bahwa korban pelecehan mungkin sulit untuk santai selama seks atau mungkin tidak nyaman dengan foreplay, sehingga sulit bagi mereka untuk menjadi terangsang.
4. Penyebab lain
Menurut Dr Huang, beberapa posisi seksual cenderung menyebabkan lebih banyak luka vagina ketimbang yang lain, penggunaan sex toy juga dapat menjadi faktor. Sex toys kadang-kadang terbuat dari bahan yang mengiritasi kulit, mungkin memiliki tepi tajam atau kasar.
Cara mencegah luka vagina saat berhubungan seks
Karena kekeringan vagina sering menjadi penyebab, meningkatkan lubrikasi di dalam vagina selama aktivitas seksual seringkali merupakan cara terbaik untuk mencegah luka vagina. Cara untuk melakukannya antara lain:
1. Lubrikasi atau pelumas buatan
Lubrikasi berbasis air dapat membantu mengatasi kekeringan pada vagina. Pastikan selalu yang berbahan air, karena pelumas yang berbasis minyak dapat menyebabkan kerusakan kondom yang menempatkan risiko tinggi untuk penyakit menular seksual dan kehamilan.
Selain itu, banyak wanita yang alergi terhadap pelumas berbasis minyak dan justru dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
2. Foreplay lebih lama
Dr Huang menyarankan lebih banyak foreplay dan stimulasi vagina sebelum melakukan hubungan seksual merupakan cara yang baik untuk menhindari luka pada vagina. Peningkatan foreplay vagina memberikan waktu (dan motivasi) secara alami melumasi dirinya sendiri.
3. Atur posisi
Untuk posisi seksual pasangan heteroseksual, beberapa posisi lebih baik daripada yang lain. "Dengan posisi wanita di atas (women on top), risiko lebih kecil untuk luka vagina karena wanita memiliki kontrol yang lebih," kata Dr Huang.
Dengan hanya beberapa tindakan pencegahan dan pengetahuan, luka vagina dapat dihindari dan pengalaman seksual akan lebih menyenangkan dan nyaman.
detik health
"Banyak wanita yang mendapatkan luka atau lecet setelah berhubungan seksual dan sebagian besar luka dan lecet adalah normal. Lecet vagina akan lebih terasa saat berhubungan seks, karena air mani dapat menyengat ketika kontak dengan luka yang terbuka," ujar Dr Edwin Huang, MD, seorang ginekolog di Massachusetts General Hospital di Boston, seperti dilansir everydayhealth, Senin (28/11/2011).
Meski lecet pada vagina tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, tetapi hal negatif ini dapat mempengaruhi pengalaman seks dan membuat Anda tidak nyaman. Cara terbaik adalah mencegah agar lecet atau luka tidak terjadi setelah Anda berhubungan seksual.
Apa yang menyebabkan luka vagina?
Ketika terangsang, vagina wanita secara alami akan menghasilkan cairan yang melumasi daerah ini selama aktivitas seksual, sehingga dapat mengurangi gesekan yang dapat mengganggu atau merobek kulit vagina. Jika vagina tidak cukup terlumasi, kekeringan vagina dapat mengakibatkan luka dan lecet pada vagina.
Dr Huang mengatakan kekeringan vagina merupakan penyebab umum dari luka vagina. Faktor lain yang berperan dalam kekeringan vagina meliputi:
1. Menopause
Karena hormon seks estrogen mulai menurun sehingga cairan vagina pun berkurang.
2. Tidak cukup foreplay
Gairah seksual menyebabkan sekresi cairan vagina dan foreplay yang tidak memadai sebelum hubungan seksual dapat menyebabkan kekeringan vagina.
3. Riwayat pelecehan seksual
Dr Huang mengatakan bahwa korban pelecehan mungkin sulit untuk santai selama seks atau mungkin tidak nyaman dengan foreplay, sehingga sulit bagi mereka untuk menjadi terangsang.
4. Penyebab lain
Menurut Dr Huang, beberapa posisi seksual cenderung menyebabkan lebih banyak luka vagina ketimbang yang lain, penggunaan sex toy juga dapat menjadi faktor. Sex toys kadang-kadang terbuat dari bahan yang mengiritasi kulit, mungkin memiliki tepi tajam atau kasar.
Cara mencegah luka vagina saat berhubungan seks
Karena kekeringan vagina sering menjadi penyebab, meningkatkan lubrikasi di dalam vagina selama aktivitas seksual seringkali merupakan cara terbaik untuk mencegah luka vagina. Cara untuk melakukannya antara lain:
1. Lubrikasi atau pelumas buatan
Lubrikasi berbasis air dapat membantu mengatasi kekeringan pada vagina. Pastikan selalu yang berbahan air, karena pelumas yang berbasis minyak dapat menyebabkan kerusakan kondom yang menempatkan risiko tinggi untuk penyakit menular seksual dan kehamilan.
Selain itu, banyak wanita yang alergi terhadap pelumas berbasis minyak dan justru dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
2. Foreplay lebih lama
Dr Huang menyarankan lebih banyak foreplay dan stimulasi vagina sebelum melakukan hubungan seksual merupakan cara yang baik untuk menhindari luka pada vagina. Peningkatan foreplay vagina memberikan waktu (dan motivasi) secara alami melumasi dirinya sendiri.
3. Atur posisi
Untuk posisi seksual pasangan heteroseksual, beberapa posisi lebih baik daripada yang lain. "Dengan posisi wanita di atas (women on top), risiko lebih kecil untuk luka vagina karena wanita memiliki kontrol yang lebih," kata Dr Huang.
Dengan hanya beberapa tindakan pencegahan dan pengetahuan, luka vagina dapat dihindari dan pengalaman seksual akan lebih menyenangkan dan nyaman.
detik health
Leave a comment